MON/Nusantara - "Kalau Sakit Gunakan Saja Kursi Roda" Begitulah ungkapan yang diucapkan oleh Effendi Simbolon Berhubungan Masalah Undangan Panggilan Komisi VII terhadap Mantan Dirut PLN (Persero) yang juga Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ungkapan ini diucapkan dengan tegas oleh Effendi Simbolon berkaitan Dahlan Iskan Mangkir dari Undangan Komisi VII beberapa waktu lalu. "Nanti Undangan Kepada Dahlan Iskan, Undangan Paksa." tegas Efendi kembali dalam Rapat Kerja dengan Menteri ESDM yang pada saat itu seharusnya Mantan Dirut PLN Dahlan Iskan hadir.
Apabila Pada Undangan tersebut Dahlan Iskan tidak dapat hadir dikarenakan alasan Sakit, Efendi menegaskan bahwa Dahlan Iskan harus tetap datang dengan menggunakan Kursi Roda. "Kalau sakit, gunakan saja Kursi Roda," Ungkap Efendi.
Menurut Efendi Simbolon, Rapat yang akan dilaksanakan dengan Dahlan iskan ini sangatlah penting, tetapi karena undangan tersebut tidak dihadiri oleh Dahlan iskan maka undangan berikutnya hanya Dahlan iskan saja yang datang. "Saya menghormati Menteri ESDM dan Bapak/ibu yang telah datang memenuhi undangan kami (Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Kepala BPH Migas dan Dirut PLN). Maka dari itu, Bila Perlu nanti untuk undangan selanjutnya biar Dahlan iskan saja sendirian yang datang, sedangkan yang lain tidak usah datang, " ungkap Efendi Simbolon.
Melihat tanggapan dari Effendi Simbolon terhadap Mantan Dirut PLN yang sekarang menjabat sebagai Menteri BUMN Dahlan Iskan, Banyak Pendapat menilai bahwa tanggapan yang dikeluarkan oleh Effendi Simbolon terhadap Dahlan iskan terlalu Arogan, Apakah hal ini ada hubungannya dengan Tudingan Mafia Listrik yang sedang banyak dibicarakan masyarakat terhadap dirinya. Dan menurut beberapa pengamat, Pilkada Sumut akan semakin sulit dimenangkan oleh Effendi Simbolon Apalagi masalah dengan Dahlan iskan muncul lagi di tengah-tengah masyarakat Sumatera Utara. Tokoh-tokoh Adat Batak yang memberikan ulos kepada Dahlan iskan ditanggapinya dengan tanggapan miring. Hal ini membuat masyarakat sumut berpikir untuk menentukan pilihan terhadap Effendi Simbolon. (MON.sumber)