Selain itu, pelemahan dollar AS juga dipengaruhi oleh rilis data US yang mixed (US Factory Orders dan Markit US Services yang melemah vs US ISM Non Manufacturing yang menguat) menjelang rilis data ketenagakerjaan malam ini dimana US Nonfarm Payroll dan Unemployment Rate diekspektasikan membaik. "Pada sesi siang rupiah sempat mengalami tekanan pelemahan karena tingginya permintaan valas oleh Korporasi dan Repositioning Dana Portfolio Asing dari Obligasi dan Saham," kata Nanang, Jumat (7/9). "Untuk menjaga momentum positif dan memperkuat kepercayaan terhadap rupiah, Bank Indonesia hari ini tetap berada di pasar," lanjutnya.
Nanang menambahkan, rupiah selanjutnya menguat mendorong terjadinya masuknya kembali portofolio dana asing ke SBN. Pada sesi siang tercatat net inflows ke SBN sebesar Rp 200 miliar. Selain didorong penguatan rupiah, menurut Nanang, masuknya dana asing juga didukung oleh imbal hasil SBN yang sudah sangat menarik. Yield SUN 10 thn (seri FR 64) misalnya, hari ini ditutup di 8,47%, turun 7 basis poin (bps) dari level penutupan kemarin. Bila dibandingkan dengan yield US Treasury Bond 10 tahun selisihnya sudah cukup lebar di 558,27 bps.